Kamis, 08 November 2012

Silogisme Kategorial dan Salah Nalar

Diposting oleh nithaaa di 03.08




Silogisme Kategorial 

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Silogisme terdiri dari; Silogisme Katagorik, Silogisme Hipotetik dan Silogisme Disyungtif. 

Silogisme kategorial ialah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebur premis mayor dan peremis yang bersifat khusus disebut premis minor. Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term minor dan predikat simpulan disebut term mayor. 

Premis umum : Premis Mayor (My) 

Premis khusus remis Minor (Mn) 

Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K) 

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor. 

Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai berikut: 

1.    Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah. 
2.   Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. 
3.   Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan. 
4.   Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif. 
5.   Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif. 
6.   Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan. 
7.   Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan. 

Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn : Vera adalah mahasiswa
K : Vera lulusan SMA 

My : Semua mahasiswa memiliki ijazah SMA.
Mn : Arya tidak memiliki ijazah SMA
K : Arya bukan mahasiswa 



Salah Nalar 

Salah nalar merupakan Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat. Dalam proses berpikir sering sekali kita keliru menafsirkan atau menarik kesimpulan, kekeliruan ini dapat terjadi karena faktor emosional, kecerobohan, atau ketidaktahuan. 

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi. 

Salah nalar ada dua macam: 

  • Salah nalar induktif, berupa : 
1.    kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas, 
2.   kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat, 
3.   kesalahan analogi. 
  • Kesalahan deduktif dapat disebabkan : 
1.    kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi; 
2.   kesalahan karena adanya term keempat; 
3.   kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan 
4.   kesalahan karena adanya 2 premis negatif. 

Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar. 

Contoh ; 

Meli, seorang alumni SMA Harapan Kita, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu, Meli seorang alumni SMA Harapan Kita, tentu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. 

Jenis – jenis salah nalar 
  • Deduksi yang salah 
Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan. 

Contoh : 

Semua piring akan pecah jika dipukul oleh batu 
  • Generalisasi Terlalu Keras 
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga kesimpulan yang diambil menjadi salah. 

Contoh : 

Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah. 
  • Pemilihan Terbatas Dua Alternatif 
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada. 

Contoh : 

Nelayan harus bersekolah supaya terampil. 
  • Penyebab yang Salah Nalar 
Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud. 

Contoh : 

Anak gadis dilarang duduk didepan pintu agar tidak susah jodohnya. 
  • Analogi yang Salah 
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. 

Contoh : 

Meli walaupun lulusan fakultas Akuntansi tidak dapat menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar. 
  • Argumentasi Bidik Orang 
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya. 

Contoh : 

Kirana tidak bisa menikah lagi karena ia sudah janda. 
  • Meniru – niru yang Sudah Ada 
Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu. 

Contoh : 

Saat ujian Matematika dia menyontek, karena di ujian seblumnya dia juga menyontek. 
  • Penyamarataan Para Ahli 
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil kesimpulan. 

Contoh : 

Ikke pintar menjahit, ia adalah lulusan SMK. 

Salah Nalar Dalam Komunikasi 

Salah satu penyampaian komunikasi adalah berita, baik itu dari media elektronik, ataupun dari media massa. Penyampaian berita yang dsampaikan sering sekali terjadi kesalahan dalam berpikir, sehingga dapat mengakibatkan kesalahan dalam penalaran/nalar bagi penerima berita. 

Kekurangcermatan seseorang atau jurnalis dalam melihat hubungan logis antara satu fakta dengan fakta lain dalam konteks hubungan sebab-akibat, dan kekurangcermatan itu kemudian dituangkan dalam teks berita, bisa menyesatkan “logika” pembaca atau pemirsa. Ketika pembaca atau pemirsa menganggap teks yang dihasilkan jurnalis itu sebagai sebuah kebenaran, maka kesesatan logika pun jadi dianggap benar. 

Fakta berupa pernyataan yang mengandung salah nalar atau sesat logika memang bisa saja berasal dari narasumber. Bisa saja narasumber sengaja untuk kepentingan tertentu, atau tak sengaja karena sebab tertentu. Namun, bukan berarti jurnalis bisa begitu saja meloloskannya menjadi fakta dalam teks berita. Bahkan, pada tahap awal, jurnalis seharusnya langsung mempersoalkan pernyataan yang salah nalar itu kepada narasumber. 

Yanita Permata Sari
28210594
3EB18

0 komentar:

Posting Komentar

 

beautiful words Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei