Selasa, 09 Oktober 2012

Karya Ilmiah dan Penalaran Deduktif

Diposting oleh nithaaa di 06.24 0 komentar

Karya Ilmiah

Pengertian
Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat.
Karya ilmiah dapat disebut juga sebagai karangan ilmiah atau laporan ilmiah. menurut beberapa para ahli karangan ilmiah yaitu :
  1. Menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
  2. Drs. Totok Djuroto dan Dr. Bambang Suoriyadi dijelaskan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
  3. Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan di publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karya ilmiah adalah hasil penelitian atau pengkajian dari serangkaian kegiatan yang dilakukan seseorang atau sebuah tim yang sistematis berdasarkan pada metode ilmiah, etika keilmuan, memenuhi kaidah dan menurut metodolog penulisan yang baik dan benar agar mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang ada.


Ciri - ciri Karya Ilmiah
Dalam membuat suatu karya ilmiah ada 4 ciri - ciri yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
  1. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. bagian awal yaitu pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang terdiri dari beberapa bab atau subtopik. bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
  2.  Komponen dan sustansi karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan,bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. artikel ilmiah dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
  3. Sikap Penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif , tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
  4. Pengguna bahasa, bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Sistem Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Pembuka
  • Cover
  • Halaman Judul
  • Halaman Pengesahan
  • Abstraksi
  • Kata Pengantar
  • Daftar Isi
  • Ringkasan Isi
Bagian Isi
Pendahuluan
  • Latar belakang masalah
  • Perumusan masalah
  • Pembahasan/pembatasan masalah
  • Tujuan penelitian
  • Manfaat penelitian
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
  • Pembahasan teori
  • Kerangka Pemikiran dan argumentasi keilmuan
  • Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
  • Waktu dan tempat penelitian
  • Metode dan rancangan penelitian
  • Populasi dan sampel
  • Instrumen penelitian
  • Pengumpulan data dan analisis data
Hasil Penelitian
  • Jabaran variabel penelitian
  • Hasil penelitian
  • Pengajuan hipotesis
  • Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bagian Penunjang
  • Daftar pustaka
  • Lampiran - lampiran antara lain instrumen penelitian
  • Daftar Tabel

Tujuan Karya Ilmiah

  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • melatih ketrampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
  • Manfaat untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
  • Melatih untuk menggabungkanhasil bacaan dari berbagai sumber
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
  • Memperoleh kepuasan intelektual
  • Memperoleh cakrawala ilmu pengetahuan
  • Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya





Penalaran Deduktif

Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indra yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga terbentuk proporsi - proporsi yang sejenis, berdasar sejumlah proporsi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proporsi baru yang tidak diketahui. proses inilah yang disebut menalar.

Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.

Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahuluharus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakankata kunci untuk memahami suatu gejala.

Pengertian Premis Mayor dan Premis Minor
Premis mayor adalah pernyataan umum, sementara premis minor artinya pernyataan khusus. Proses itu dikenal dengan istilah silogisme. Silogisme merupakan proses penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi baru (berupa konklusi). Misalnya : "Semua orang akhirnya akan mati" (premis mayor). Hasan adalah orang (premis minor). Oleh karena itu, "Hasan akhirnya juga akan mati" (kesimpulan). Jadi, berfikir deduktif adalah berfikir dari yang umum ke yang khusus. Dari yang abstrak ke yang konkrit. Dari teori ke fakta-fakta.

Faktor - faktor penalaran deduktif :
1.    Pembukaan teori
2.   Hipotesis
3.   Definisi Operasional
4.   Instrumen
5.   Operasional

Jenis Penalaran Deduktif
  • Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proporsi
  • Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproporsi konditional hipotesis.
  • Silogisme alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
  • Entimen : Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisam maupun lisan yang dikemukakan hanya premis mirror dan simpulan.




Yanita Permata Sari
28210594
3EB18
READ MORE - Karya Ilmiah dan Penalaran Deduktif

Senin, 09 April 2012

HUJAN

Diposting oleh nithaaa di 01.47 0 komentar


Aku terdiam
Diantara butir-butir air hujan
Yang membasahi tubuh ini

Aku seperti kehilangan kaki untuk berdiri
Aku seperti kehilangan mata untuk melihat
Bagaimana aku harus melupakannya?
Apa yang harus aku lakukan untuk membunuh perasaan ini?

Biarlah bayangan  dirimu menari dipikiranku saat ini
Biarlah hujan menyembunyikan sedih dan tangisku ini
Biarlah air hujan menyatu dengan airmata ini.


READ MORE - HUJAN

Minggu, 08 April 2012

Tugas Khusus 5

Diposting oleh nithaaa di 02.20 0 komentar

Karyawan PT Telkom Mogok Kerja
JAKARTA, KOMPAS.com — Ribuan karyawan PT Telkomsel berunjuk rasa di depan Gedung Telkom Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2011). Serikat Pekerja Telkomsel menyatakan, akan melancarkan aksi mogok tersebut mulai hari ini hingga 30 Desember 2011.
"Ini merupakan aspirasi karyawan secara murni sebagai bentuk solidaritas dan kekecewaan terhadap implementasi PKB II (2008-2010) yang tidak dilaksanakan secara adil dan bertanggung jawab," tulis rilis yang diterima Kompas.com di Jakarta, Kamis (10/11/2011).
Salah satu tuntutan karyawan meminta manajemen PT Telkom Indonesia sebagai induk perusahaan PT Telkomsel untuk menempatkan aspirasi karyawan sebagai bagian dari penentu kebijakan strategis perusahaan. Mereka juga meminta pengelolaan PT Telkomsel dilakukan secara profesional dan independen. Sementara itu, pada satu spanduk yang dibentangkan karyawan PT Telkomsel tertulis, "Dari 135 Juta Pelanggan PT Telkom Terdapat 105 Juta Pelanggan Telkomsel".
Adapun karyawan yang melakukan unjuk rasa terdiri dari para pekerja Telkomsel asal Jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, dan Kantor Pusat Telkomsel Jakarta. Kehadiran para pengunjuk rasa di luar Gedung Telkom sempat memacetkan arus lalu lintas Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, khususnya dari arah perempatan Kuningan Timur menuju Semanggi.

Penyelesaian
Untuk menyelesaikan kasus seperti ini cara yang cocok adalah dengan Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerjasama dan kompetisi. Negosiasi dapat dilakukan antara pihak PT Telkom dengan salah satu perwakilan karyawannya dan membicarakan permasalahan secara kekeluargaan, dan mencapai suatu kesepakatan yang menguntungkan kedua pihak. Sehingga aksi demo dan mogok kerjapun selesai dan perusahaanpun tidak mengalami kerugian karena aksi tersebut.

Nama  : Yanita Permata Sari
NPM    : 28210594
Kelas   : 2EB18


READ MORE - Tugas Khusus 5

Rabu, 04 April 2012

Tugas Khusus 4

Diposting oleh nithaaa di 03.57 0 komentar

Sindikat Penjual Bayi Dibekuk 

Polisi membekuk seorang ibu rumah tangga sindikat penjual bayi di wilayah Depok, Jawa Barat, Selasa (21/2). Dua bayi nyaris diperjualbelikan tersangka Mery Susilawati. Kepada polisi tersangka tak bisa menyangkal perbuatannya. Perempuan yang bekerja sebagai penjaga toko ini ditangkap polisi yang menyamar sebagai calon pembeli bayi.
Merry ditangkap di sebuah pertokoan di Jalan Margonda, Depok. Saat ingin menjual bayi kembar yang masih berumur 12 hari kepada calon pembeli harga yang ditawarkan Merry adalah Rp 20 juta untuk satu orang bayi.
Dua bayi kembar yang akan dijual Merry berasal dari seorang ibu di wilayah Parung, Bogor, Jabar. Sang ibu hanya dititipkan uang oleh tersangka sebesar Rp 1,8 juta. Uang tersebut menurut tersangka sebagai pengganti biaya persalinan.
Polisi tidak menetapkan ibu bayi sebagai tersangka lantaran berniat mencari pengadopsi bayi kembarnya karena faktor ekonomi. Namun, niat ibu bayi dimanfaatkan oleh tersangka untuk dijadikan lahan bisnis.

Penyelesaian :
Dalam kasus ini bentuk penyelesaian yang tepat adalah dengan membawa si penjual anak ini ke pengadilan. Karena hal ini sudah termasuk pelanggaran HAM pada anak dibawah umur. Si penjual harus dijerat dengan Pasal 83 Undang-undang no 23 tahun 2001 tentang perlindungan anak yang berbunyi : “Setiap orang yang memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri atau untuk dijual, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah)”. Dengan demikian si penjual harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
READ MORE - Tugas Khusus 4
 

beautiful words Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei