Karya Ilmiah
Pengertian
Karya
Ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat.
Karya
ilmiah dapat disebut juga sebagai karangan ilmiah atau laporan ilmiah. menurut
beberapa para ahli karangan ilmiah yaitu :
- Menurut
Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar.
- Drs. Totok
Djuroto dan Dr. Bambang Suoriyadi dijelaskan bahwa karya ilmiah merupakan
serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang
sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara
ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
- Menurut Hery
Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan di publikasikan
dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari beberapa
pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karya
ilmiah adalah hasil penelitian atau pengkajian dari serangkaian kegiatan yang
dilakukan seseorang atau sebuah tim yang sistematis berdasarkan pada metode
ilmiah, etika keilmuan, memenuhi kaidah dan menurut metodolog penulisan yang
baik dan benar agar mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan
yang ada.
Ciri
- ciri Karya Ilmiah
Dalam
membuat suatu karya ilmiah ada 4 ciri - ciri yang menjadi karakteristik
utamanya, yaitu :
- Struktur sajian
karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. bagian awal yaitu pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan
yang terdiri dari beberapa bab atau subtopik. bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
- Komponen
dan sustansi karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,
namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan,bagian inti, penutup, dan
daftar pustaka. artikel ilmiah dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.
- Sikap Penulis dalam
karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya
bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif , tanpa
menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
- Pengguna bahasa, bahasa yang
digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur
yang baku.
Sistem
Penulisan Karya Ilmiah
Bagian
Pembuka
- Cover
- Halaman Judul
- Halaman
Pengesahan
- Abstraksi
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Ringkasan Isi
Bagian
Isi
Pendahuluan
- Latar belakang
masalah
- Perumusan
masalah
- Pembahasan/pembatasan
masalah
- Tujuan
penelitian
- Manfaat
penelitian
Kajian teori atau
tinjauan kepustakaan
- Pembahasan teori
- Kerangka
Pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan
hipotesis
Metodologi penelitian
- Waktu dan tempat
penelitian
- Metode dan
rancangan penelitian
- Populasi dan
sampel
- Instrumen
penelitian
- Pengumpulan data
dan analisis data
Hasil Penelitian
- Jabaran variabel
penelitian
- Hasil penelitian
- Pengajuan
hipotesis
- Diskusi
penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang
didapatnya.
Bagian
Penunjang
- Daftar pustaka
- Lampiran -
lampiran antara lain instrumen penelitian
- Daftar Tabel
Tujuan
Karya Ilmiah
- Sebagai wahana
melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
- Menumbuhkan etos
ilmiah dikalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil pemikiran dan karya tulis
dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
- Karya ilmiah
yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan
antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
- Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
- melatih
ketrampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat
Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan
karya ilmiah bagi penulis adalah berikut :
- Manfaat untuk
mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
- Melatih untuk
menggabungkanhasil bacaan dari berbagai sumber
- Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan
- Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
- Memperoleh
kepuasan intelektual
- Memperoleh
cakrawala ilmu pengetahuan
- Sebagai bahan
acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Penalaran
Deduktif
Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indra yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga terbentuk
proporsi - proporsi yang sejenis, berdasar sejumlah proporsi yang diketahui
atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proporsi baru yang tidak
diketahui. proses inilah yang disebut menalar.
Pengertian
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan
atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali
dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional,instrumen dan
operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih
dahuluharus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya
dilakukan penelitian dilapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif
tersebut, konsep dan teori merupakankata kunci untuk memahami suatu gejala.
Pengertian Premis Mayor dan Premis Minor
Premis
mayor adalah pernyataan umum, sementara premis minor artinya pernyataan khusus.
Proses itu dikenal dengan istilah silogisme. Silogisme merupakan proses
penalaran di mana dari dua proposisi (sebagai premis) ditarik suatu proposisi
baru (berupa konklusi). Misalnya : "Semua orang akhirnya akan mati"
(premis mayor). Hasan adalah orang (premis minor). Oleh karena itu, "Hasan
akhirnya juga akan mati" (kesimpulan). Jadi, berfikir deduktif adalah
berfikir dari yang umum ke yang khusus. Dari yang abstrak ke yang konkrit. Dari
teori ke fakta-fakta.
Faktor - faktor penalaran deduktif :
1. Pembukaan
teori
2. Hipotesis
3. Definisi
Operasional
4. Instrumen
5. Operasional
Jenis Penalaran Deduktif
- Silogisme
Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proporsi
- Silogisme
Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproporsi
konditional hipotesis.
- Silogisme
alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
- Entimen :
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
tulisam maupun lisan yang dikemukakan hanya premis mirror dan simpulan.
Yanita
Permata Sari
28210594
3EB18