Minggu, 23 Januari 2011

Cinta

Diposting oleh nithaaa di 21.48 0 komentar
Haruskah aku berbohong atau aku harus jujur?
Aku memang sayang sama dia.
Aku mencintainya.
Tapi aku sadar aku tak bisa memilikinya.
Karena saat bersamanya aku merasa tersiksa.
Rasa rindu semakin membelenggu.
Dan hatiku semakin takut kehilangan.
Tuhan.
Walaupun cinta itu takkan pernah ku miliki.
Aku ikhlas untuk semua yang ku rasakan.
Untuk semua rasa rindu ini.
Cinta adalah anugerah yang terindah yang Engkau berikan kepadaku.
Setelah cinta yang lalu hilang dari hatiku.
Ku yakin,,
Engkau telah menyiapkan cinta yang lebih baik untukku.
READ MORE - Cinta

Kamis, 20 Januari 2011

KAU YANG TERINDAH

Diposting oleh nithaaa di 20.49 0 komentar

Ribuan kata telah tertuang dalam kertas putihku
Ribuan kalimat indah telah kurangkai
Namun sungguh
Semua tak sebnading dengan keindahan mu
Kau yang terindah yang pernah singgah dan mengisi ruang hatiku
Namun
Dengan segenggam cinta yang masih tersimpan
Didalam mata, hati, dan genggaman kita
Kau yang terindah yang membuatku bahagia
READ MORE - KAU YANG TERINDAH

Sabtu, 15 Januari 2011

Masalah Pokok Ekonomi

Diposting oleh nithaaa di 04.48 0 komentar
Berbagai persoalan ekonomi yang mendasar akan dihadapi oleh setiap masyarakat di manapun mereka berada dan dengan sistem perekonomian apapun yang mereka jalankan. Mereka harus menghadapi dan memecahkan tiga masalah ekonomi yang mendasar. Ketiga masalah ekonomi antara satu dan yang lainnya memiliki hubungan yang sangat erat. Ketiga masalah pokok ekonomi yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.


1. Barang Apa (What) yang Harus Diproduksi?
Bagi pemerintah atau produsen, masalah ekonomi pertama yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah barang apa yang harus diproduksi dan berapa banyak? Dalam hubungannya dengan masalah tersebut, pemerintah atau produsen harus memerhatikan barang apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat dan apakah telah tersedia sumber daya untuk menghasilkan barang tersebut.
Apakah akan memproduksi lebih banyak rumah sangat sederhana atau rumah real estate dalam jumlah sedikit? Apakah lebih baik memproduksi lebih banyak pusat pertokoan, seperti Supermarket, Supermall, dan Hypermarket atau lebih sedikit pasar-pasar tradisional? Atau apakah akan memproduksi lebih sedikit barang-barang konsumsi seperti roti dan lebih banyak memproduksi barang-barang produksi seperti pabrik roti yang dapat menyediakan roti yang lebih banyak untuk masa yang akan datang?


2. Bagaimana (How) Barang Harus Diproduksi?
Masalah ekonomi berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah bagaimana (how) barang tersebut harus diproduksi. Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan memproduksi barang tersebut, dengan menggunakan komposisi sumber daya (faktor-faktor) produksi apa saja dan dengan menggunakan teknik produksi yang bagaimana. Sebagai contoh, pemerintah memutuskan untuk memproduksi padi lebih banyak agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras secara swadaya pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, siapa yang akan memproduksi? Apakah pemerintah, swasta, atau perseorangan? Faktor faktor produksi apa saja yang akan digunakan?
Apakah teknik produksi yang digunakan melibatkan pemakaian alat-alat pertanian modern (traktor dan mesin pembasmi hama) ataukah dilakukan secara tradisional (bajak, cangkul, dan semprotan hama)? Selanjutnya, apakah produksi akan dilakukan secara massal yang padat modal atau padat karya?


3. Untuk Siapa (for Whom) Barang Harus Diproduksi?
Permasalahan berikutnya yang harus dihadapi dan dipecahkan adalah untuk siapa (for whom) barang itu diproduksi? Masalah ini berkaitan dengan siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari barang tersebut. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, jika hanya dinikmati sebagian anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat.
Dengan adanya ketiga masalah pokok ekonomi tersebut, setiap manusia dituntut untuk menentukan pilihan atau keputusan dalam mempergunakan sumber daya atau faktor produksi sehingga dapat mencari alternatif dalam menghadapi sumber daya yang langka.






Sumber :
Widjajanta, Bambang dkk, 2009, Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 : Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Mandrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 10 – 11.

READ MORE - Masalah Pokok Ekonomi

Minggu, 09 Januari 2011

Kendala Berwirausaha di Indonesia

Diposting oleh nithaaa di 19.49 0 komentar
Puluhan tahun yang lalu, JA. Schumpeter sudah katakan, “Pada hakikatnya para wirausahawanlah yang menggerakkan ekonomi”. Terlebih lagi, bila dikaitkan dengan masalah utama ekonomi Indonesia dengan tingginya tingkat pengangguran dan minimnya kesempatan kerja. Iklim wirausaha yang baik, sebenarnya, akan mampu menjawab persoalan pelik ini.
Namun, memulai sebuah usaha atau bisnis tidaklah mudah. Tak jarang, seorang anak muda yang mencoba merintis sebuah usaha, akan dianggap seorang pengangguran yang tak mempunyai pekerjaan yang jelas. Anggapan-anggapan serupa ini, tak jarang kadang kala menjadi kendala dan mematahkan semangat seseorang untuk berwirausaha. Belum lagi kedala lainnya, berupa iklim birokrasi, perundang-udangan, lingkungan, dan lain sebagainya.
Ada beberapa perhatian saya dalam hal ini, yakni:
  1. Wirausaha belum dihargai sebagai layaknya suatu profesi yang penting dan membanggakan. Banyak sudah contoh wirausahawan sukses di Indonesia. Hanya saja, penghargaan dan perhatian yang tinggi terhadap seseorang yang mau merintis usaha tak begitu menggembirakan.
  2. Di lingkungan keluarga, tak banyak orang tua yang memperkenalkan, mendorong, dan melatih entrepreneurship kepada anaknya. Masih banyak orang tua yang bangga melihat anaknya menjadi pegawai perusahaan atau negeri ketimbang menjadi seorang enterpreneur. Risiko menjadi seorang wirausahawan dinilai terlalu tinggi.
  3. Informasi tentang entrepreneur pun belum merata di tengah masyarakat. Padahal, sebagaimana lazimnya manusia, untuk memulai sesuatu orang butuh informasi yang memadai. Informasi yang akurat juga akan membuat orang bersemangat dalam berwirausaha. Ini di dunia nyata. Berbeda dengan di dunia online. Informasi-informasi seputar bisnis internet cukup berkembang akhir-akhir ini. Cuma saja, orang mesti berhati-hati, tak sedikit bisnis internet ini yang menipu. Sangat perlu untuk cermat memilih bisnis internet yang sehat.
  4. Lembaga pendidikan di Indonesia tak mampu membentuk wawasan, sikap, dan mental produktif. Lembaga pendidikan kita tak mengajarkan makna dan manfaat ilmu pengetahuan secara jelas. Sehingga, tak jarang orang hanya taklid buta terhadap sebuah ilmu, dan tak tahu bagaimana memanfaatkan ilmu tersebut dalam kehidupan praktis sehari-hari. Makanya, tak heran bila kita temui banyak orang Indonesia yang berkarir atau bekerja yang tak sesuai dengan disiplin ilmu yang ia tuntut.
  5. Kusutnya sistem perundangan dan birokrasi yang menghambat proses berkembangnya iklim wirausaha. Menjadi pengusaha di Indonesia tidaklah mudah. Iklim bisnis tak banyak mendukung. Mendirikan perusahaan baru saja sulitnya bukan main. Niat pemerintah Indonesia untuk menumbuhkembangkan usaha kecil dan menengah belum mampu disambut dan diteruskan oleh pemerintah daerah dengan baik. Sehingga upaya ini masih terkesan setengah hati.
  6. Dan, terakhir, adanya hambatan lain yang bersifat pribadi berupa mental yang tidak siap bersaing dalam bisnis, moral, karakter, fisik, dan tradisi, juga ikut menghambat perkembangan dunia wirausaha.
Kendala-kendala ini, tentu saja tak harus menjadi alasan yang menahun. Disamping iklim wirausaha yang kondusif yang harus mulai secara pelan-pelan distimulasi oleh pemerintah, sikap mental produktif dan sifat wirausahawan yang baik juga harus dimiliki oleh seseorang yang berkeinginan merintis usaha. Sehingga, dengan tumbuhnya iklim usaha yang baik, akan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia selanjutnya.

Sumber : Sudeska.Net


READ MORE - Kendala Berwirausaha di Indonesia

Kamis, 06 Januari 2011

KEPERGIANMU

Diposting oleh nithaaa di 02.08 0 komentar
air mataku menetes melihat kepergianmu
semua yang kulakukan untuk membuatmu tetap disini
tak dapat menahan langkahmu tuk pergi
begitu cepat kau tinggalkanku
mengakhiri cerita cinta bersamamu
cinta yang begitu kubanggakan
selalu kujaga dan kupuja
kini harus melangkah pergi
untuk sebuah kesalahan yang tak ku inginkan

apa yang ku harapkan
takkan pernah terwujud
dia membenciku, menolakku dan menjauhiku

kini tak ada lagi cinta itu
semuanya tlah terbang bersama kepingan udara
dia takkan pernah tau
bagaimana aku mencintainya
diapun takkan pernah tau
bagaimana aku merindunya
semuanya hanya untuknya
walaupun perih tetap kujalani
demi tuk mendapat setetes rasa sayangnya

cinta...
mengapa harus aku yang terluka
kau tinggalkanku dan membawa kebencian di hatimu
takkan kudapatkan lagi cinta itu
harus kurelakan dirimu, walau ku tak mau..


READ MORE - KEPERGIANMU

KU TINGGALKAN

Diposting oleh nithaaa di 02.02 0 komentar

Lembaran kertas tulisanku ini
Telah tertumpah satu titik kecil
Bila hati ini hancur
Akan kurelakan untuk orang yang ku sayangi
Titik kecil hitam membuatku kehilangan segalanya
Semakin hari titik kecil ini semakin membesar
Ku takut bila hidupku selalu bergantung pada orang lain
Harapanku kepada orang lain tinggal sejenak dalam kesedihan dan kenangan dalam hati
Hidupku ini begitu singkat untuk diriku
Semua yang ku lakukan untuk orang yang ku sayangi
Saat ini tak ada guna
Dan aku sangat merepotkan akibat sesuatu di dalam hatiku
Yang ku mau hanyalah
Membuat sahabatku melupakan diriku
Karena aku selalu membuat kalian sedih
Aku bisa merasakan ini
Yang harus ku tanggung sendiri
Lupakan diriku dengan harapan bahwa hidup ini masih tersimpan kata-kata  hati
Dalam kotak terkunci ini
Bila aku menutup mata selamanya
Buka kotak itu
Tanpa mengeluarkan airmata
READ MORE - KU TINGGALKAN
 

beautiful words Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei