Jumat, 29 Oktober 2010

Pengantar bisnis modern Bab 7

Diposting oleh nithaaa di 02.28 0 komentar
 PEMASARAN

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

·        Pengertian Pemasaran
Gambaran tentang pemasaran secara luas dapat diketahui dari definisi yang dikemukakan oleh William J. Stanton berikut ini :
Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, mementukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

·        Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
ü      Produksi yang membuat barang-barang
ü      Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut
Faedah (Utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan.
Perusahaan dapat menciptakan lima faedah, yakni :
  1. Faedah  Bentuk (form utility)
  2. Faedah Waktu (timr utility)
  3. Faedah Tempat Tinggal (Place utility)
  4. Faedah milik (ownership utility)
  5. Faedah Informasi (information utility)

·        Konsep Pemasaran
Secara definitive dapat dikatakan bahwa :
Konsep Pemasaran adalah sebuah galsafah bisnis yang menyatakan bahwa kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosiak bagi kelangsungan hidup perusahaan.

·        Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
ü      Pendekatan serba fungsi (functional approach)
ü      Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
ü      Pendekatan serba barang (commodity approach)
ü      Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
ü      Pendekatan serba system (total system approach)

·        Pendekatan Serba Fungsi
Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
  1. Penjualan
  2. Pembelian
  3. Pengangkutan
  4. Penyimpanan
  5. Pembelanjaan
  6. Penanggung Resiko
  7. Standard dan Grading
  8. Pengumpulan Informasi Pasar
Fungsi pokok pemasaran tersebut dapat dimasukkan ke dalam iga macam fungsi, yaitu :
1.      Fungsi  pertukaran, meliputi : pembelian dan penjualan.
2.      Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan.
3.      Fungsi penunjang, meliputi : pembelanjaan, penanggung resiko, standardisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar.

·        Pendekatan Serba Lembaga
Lembaga tersebut adalah :
  1. Penyedia bahan/supplier.
  2. Produsen yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi.
  3. Perantara pedagang.
  4. Perantara agen
  5. Perusahaan saingan.
  6. Perusahaan akhir.

·        Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba  barang atau disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barng-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir.

·        Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang system pemasaran.

·        Pendekatan Serba Sistem
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan factor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.

STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran mebawahi sejumlah induvidu yang dikelompokkan ke dalam dua sub bagian, yaitu :
ü      Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang.
ü      Sub bagian penjualan umum..

PASAR

·        Pengartian Pasar
Definisi pasar yang lebih luas :
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsure penting yang terdapat dalam pasr, yakni :
  1. Orang dengan segala keinginannya
  2. Daya beli mereka
  3. Kemauan untuk membelanjakan uangnya.

·        Macam-macam Pasar
  1. Pasar Konsumen
  2. Pasar Industri
  3. Pasar penjual
  4. Pasar Pemerintah

·        Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen.

MARKETING MIX DAN PRODUK

·        Pengertian Marketing Mix
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variable yangmerupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan system distribusi.

·        Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

·        Penggolongan Barang Menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongritannya
  1. Barang Tahan Lama (durable goods)
  2. Barang Tidak Tahan Lama (nondurable goods)
  3. Jasa

·        Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
  1. Barang Konsumsi.
ü      Barang Konvenien
ü      Barang Shopping
ü      Barang Spesial
  1. Barang Industri
ü      Barang Baku
ü      Komponen dan barang setengah jadi
ü      Perlengkapan operasi
ü      Instalasi
ü      Peralatan ekstra

·        Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap berbeda-beda. Tahap-tahap tersebut adalah :
  1. Tahap perkenalan
  2. Tahap pertumbuhan
  3. Tahap kedewasaan
  4. Tahap kejenuhan
  5. Tahap kemunduran

·        Merk
Brand adalah suatu nama barang, atau disain, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.

SALURAN PEMASARAN
·        Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalirkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakaian industri.
Adapun lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah : produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.

·        Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah idividu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri.
Adapun macam-macam perantara yang ada adalah :
ü      Pedagang besar
ü      Pengecer
ü      Agen
Adapun macam-macam saluran distribusi yang membedakan antara saluran distribusi utntuk barang konsumsi dengan saluran distribusi untuk barang industri. Saluran 1 sampai 5 merupakan saluran distribusi untuk barang konsumsi, sedangkan saluran 6 sampai 9 merupakan saluran distribusi untuk barang industri. Pedagang besar industri sering disebut distributor industri.

·        Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Factor-faktor tersebut antara lain :
  1. Jenis barang yang dipasarkan
  2. Produsen yang menghasilkan produknya
  3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
  4. Pasar yang dituju

·        Perantara Saluran
Perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya.

·        Pedagang Besar
Pedagang besar merupakan salah satu lembaga saluran yang penting terutama untuk menyalurkan barang konsumsi.
Pedagang besar dapat dikelompokan :
  1. Pedagang besar dengan fungsi penuh, yaitu pedagang besar yang melaksanakan seluruh fungsi pemasaran.
  2. Pedagang besar dengan fungsi terbatas, yaitu pedagang besar yang hanya melaksanakan satu atau beberapa fungsi pemasaran.

·        Pengecer
Jenis-jenis Pengecer :
  1. General merchandise store
  2. Single line store
  3. Specialty store

·        Agen
Adapun jenis-jenis agen yang ada antara lain :
  1. Agen Penjualan
  2. Agen Pembelian
  3. Agen Pengangkutan

·        Jumlah Perantara
Produsen mempunyai tiga alternative yang dapat ditempuhnya yaitu :
  1. Distribusi Intensif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebnayak mungkin penyalur untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.
  2. Distribusi Selektif, merupakan suatu strategi yang digunakan ole perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.
  3. Distribusi Eksklusif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu.

·        Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu.
Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik adalah Pengangkutan dan Penyimpanan.

PENENTUAN HARGA
·        Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

·        Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Harga
  1. Keadaan Ekonomi
  2. Penawaran dan Permintaan
  3. Elastisitas Permintaan
ü      Inelastis
ü      Elastis
ü      Unitary elasicity
  1. Persaingan
ü      Persaingan tidak sempurna
ü      Oligopoli
ü      Monopoli
  1. Biaya
  2. Tujuan Perusahaan
ü      Laba maksimun
ü      Volume penjualan tertentu
ü      Penguasaan Pasar
ü      Kembalinya modal yang tertanam dalam jangka waktu tertentu
  1. Pengawasan Pemerintah

·        Metode-metode Penetapan Harga
1.      Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)
BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
2.      Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method
HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3.      Penetapan Harga Break-even (Break-aeven Pricing)
ü      Biaya Variabel
ü      Biaya Tetap
ü      Biaya Total
BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
ü      Penghasilan Total
4.      Penetapan Harga dalam Hubungan dengan Pasar

·        Politik Penetapan Harga
1.      Penetapan Harga Psikologis
2.      Price Lining
3.      Potongan Harga
ü      Potongan Kuantitas
ü      Potongan Dagang
ü      Potongan Tunai
4.      Penetapan Harga Geografis
ü      F.O.B tempat asal (F.O.B point of origin)
ü      F.O.B tujuan (F.O.B destination)

PROMOSI DAN PERIKLANAN
·        Promosi
Promosi merupakan salah satu variable marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasaranya.
Arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

·        Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
Adapun masalah-masalah selanjutmya yang akan dibahas di sini adalah ;
1.      Tujuan periklanan
ü      Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi.
ü      Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh salesman dalam jangka waktu tertentu.
ü      Mengadakan hubungan dengan para penyalur.
ü      Memasuki daerah pemasaran baru.
2.      Jenis periklanan
ü      Periklanan barang (product advertising)
ü      Periklanan kelembagaan (Institusional advertising)
3.      Media periklanan
ü      Surat Kabar
ü      Majalah
ü      Radio
ü      Televisi
ü      Pos langsung
4.      Biro periklanan

PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS

·        Personal Selling
Personal Selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
  1. Proses Personal Selling
a.       Persiapan sebelum penjualan
b.      Penentuan lokasi penjualan
c.       Pendekatan pendahuluan
d.      Melakukan penjualan
e.       Pelayanan sesudah penjualan
  1. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman
    1. Trade selling dan merchandising salesman
    2. Missionary selling dan detailman
    3. Technical selling dan sales engineer
    4. New bussines selling dan pioneer product salesman

·        Promosi Penjualan
Promosi penjualan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi

·        Publisitas
Publisitas ini merupakan kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.


READ MORE - Pengantar bisnis modern Bab 7

Minggu, 24 Oktober 2010

Pengantar bisnis modern Bab 5

Diposting oleh nithaaa di 01.20 0 komentar
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI
Pada tanggal 20 Juli 1969, austronot Neil Armstrong telah berhasil menjejakkan kakinya di bulan, hal ini menunjukan kemampuan pengorganisasian yang luar biasa. Sukses mengorganisasi orang dan sumber untuk mencapai tujuan yang spesifik.

·        Apakah yang Dimaksud dengan Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut :
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu :
  1. Interaksi manusia,
  2. Kegiatan mengarah pada tujuan,
  3. Struktur.

ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

·        Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
  1. Wewenang,
  2. Tanggunga jawab,
  3. Pertanggungjawaban,
  4. Delegasi,
  5. Koordinasi
·        Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah salah satu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System komunikasi ini disebut system tanaman rambat.
Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
ü      Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
ü      Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
ü      Anggota-anggota kelompok luar (out group)


·        Sentralisasi VS Desentralisasi
Organisasi manajemen yang sentralisasi adalah sebuah system yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu puast, biasanya eksekutif puncak.
Kebaikan organisasi sentralisai adalah :
  1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dilakukan,
  2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan
  3. Memungkinkan suatu rencana tindakan yang seragam.
Keburukannya antara lain :
  1. Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak.
  2. Organisasi yang disentralisasi hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda yang mengambil keputusan.
Organisasi manajemen yang desentralisasi adalah suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA

·        Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
  1. Interaksi kemanusian,
  2. Kegiatan yang terarah ke tujuan,
  3. Struktur.
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Hierarki Tujuan
Hierararki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan.
Departemenlisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawaan ini disebut pendelegasian.
Rentangan Pengendalian merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
  1. Jenis pekerjaan,
  2. Pelatihan karyawan,
  3. Kemampuan manajer,
  4. Efektifitas komunikasi.
Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relative sederhana bagi organisasi kecil. Komunikasi yang jelas sangat penting berfungsinya organisasi lancar.

·        Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab.

·        Organisasi Garis
Kebaikan Organisasi Garis :
ü      Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
ü      Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan.
ü      Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah.
ü      Menghemat biaya.
Keburukan Organisasi Garis :
ü      Sering terdapat biroaksi yang menghambat jalannya perusahaan.
ü      Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
ü      Kurangnya kerjasama di antara masing-masing Bagian.

·        Organisasi Garis dan Staff
Kebaikan Organisasi Garis dan Staff :
ü      Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar Bagiannya.
ü      Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
ü      Staf dapat mendidik para petugas.
ü      Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
Keburukan Organisasi Garis dan Staf :
ü      Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah.
ü      Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasanya.
ü      Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.

·        Organisasi Fungsional
Kebaikan Organisasi Fungsional :
ü      Masing-masing fungsi dipegang oleh seorang yang ahli dalam bidangnya.
ü      Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembafian fungsi.
Keburukan Organisasi Fungsional :
ü      Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
ü      Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
ü      Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi.
ü      Kurang koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer.

·        Organisasi Komite
Untuk membentuk Komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut :
1.      Suasana santai dan bersifat informal.
  1. Semua anggota Komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.
  2. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
  3. Masing-masing anggota Komite bersedia mendengarkan pendapat dari anggota lain.
  4. Keputusan diambil secara consensus.
  5. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat.
  6. Ketua Komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.

Kebaikan Komite :
ü      Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota.
ü      Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.
ü      Menciptakna koordinasi yang lebih baik.
ü      Meningkatkan pengawasan karena macam-macam Komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana.
Keburukan Komite :
ü      Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya.
ü      Keharusan untuk berkompromi.
ü      Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi.
ü      Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan.

·        Organisasi Matrik
Kebaikan Organisasi Matrik :
ü      Luwes.
ü      Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik.
ü      Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.
Keburukan Organisasi Matrik :
ü      Beberapa masalah dapat munculkarena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisioanal.
ü      Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu.
ü      Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.

PERILAKU KEORGANISASIAN

·        Kelompok Kerja
Kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.

·        Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berprilaku seperti yang mereka lakukan.
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1.               Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2.               Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan.


·        Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Oleh Musselmah dan Jackson, kepuasan jabatan dipandang sebagai indicator yang bermanfaat bagi manajemen untuk menentukan apakah terapat bidang-bidang masalah dalam angkatan kerja organisasi. Kepuasan jabatan telah diaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja moral. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal ynag sama.

·        Kepimpinan
Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar dalam struktur yang ada secara efektif.
READ MORE - Pengantar bisnis modern Bab 5

Minggu, 17 Oktober 2010

Pengantar bisnis modern Bab 4

Diposting oleh nithaaa di 07.24 0 komentar
MANAJEMEN UMUM

PENGERTIAN MANAJEMEN

·        Arti dan Fungsi Manajemen Umum
Berikut  ini dikemukakan definisi tentang manajemen yang diberikan oleh Profesor Oei Liang Lee.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusoia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungdi, yaitu :
1.      Perencanaan
2.      Pengorganisasian
3.      Pengarahan
4.      Pengkoordinasian
5.      Pengawasan

·        Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah :

1.      Manajemen Puncak
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci, biasanya pengalaman bertahun-tahun.
2.      Manajemen Madya
Jenjang berikutnya dalam piramida manajemen itu, disebut manajemen madya atau manajemen admistratif, meliputi pimpinan pabrik atau manajer devisi.
3.      Manajemen Operasional
Manajemen Operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya.

LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN

·        Gerakan Manajemen Ilmiah
Sejak permunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkan berjudul The Principles of scientific management. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
Prinsip 1    :  Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis  guna menentukan
satu cara terbaik untuk menyelesaikan.
Prinsip 2    :  Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih
secara ilmiah.
Prinsip 3    :  Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan
menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
Prinsip 4    :  Menempatkan manajer dalam perencanaan, persipan dan pemeriksaan pekerjaan.

SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN

·        Sekolah Klasik (Classical School)
Sekolah klasik berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar. Sekolah klasik telah meberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
·        Sekolah Prilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations, atau behavioral sciences school of management.
·        Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis. Adanya computer memungkinkan untuk mempelajari masalah-masalah yang sebelumnya terlalu komplek untuk diselesaikan.
·        Analisis Sistem
Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independent yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis system merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
·        Manajemen Hasil
Management by objectives/MBO adalah suati program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan.
Adapun keburukannya dapat disebutkan disini antara lain :
1.      Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
2.      MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi.
3.      MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
4.      Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.

PERENCANAAN
Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah : sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.

·        Bentuk-bentuk Perencanaan
Dengan mendasarkan diri kepada pengertian ini, maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
a.      Tujuan (Objective)
Tujuan merupakan suatu sasaran di mana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b.      Kebijakan (Policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c.       Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat.
d.      Prosedur
Prosedur merupakan rangjaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang.
e.      Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f.        Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget) semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan . dalam organisasi, biasanya program dibuat dua macam yakni : program umum dan program khusus

·        Kegunaan Perencanaan
a.       mengurangi ketidak pastian serta perubahan pada waktu mendatang
b.      mengarahkan perhatian pada tujuan
c.       memperingan biaya
d.      merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan

·        Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
  1. Menetapkan Tujuan
Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai dan merupakan suatu titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Selain itu tujuan menggambarkan pula tentang apa yang harus dicapai setelah dibuatnya pola kerja (network) daripada kebijakan, strategi, prosedur, aturan, anggaran dan program.
  1. Menyusun Anggapan-anggapan (premising)
Langkah ini merupakan salah satu perinsip pokok daripada perencanaan. Perencanaan akan lebih terkoordinir apabila makin banyak individu yang terlibat didalam perencanaan, dimana mereka berusaha untuk mengetahui dan menggunakan anggapan secara ajeg.
  1. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
Banyak sekali cara yang dapat mencapai suatu tujuan.
  1. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Dalam langkah keempat ini dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternative mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu. Jadi, disini berlaku prinsip ekonomi.
  1. Mengambil Keputusan
Masalah pengambilan keputusan (decision making) ini akan dibahas lebih lanjut pada butir yang lain.
f.    Menyusun Rencana Pendukung

·        Perencanaan Merupakan Proses pendekatan yang Rasional
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan untuk menyusun suatu perencanaan, dapatlah dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan datang.

·        Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokan menjadi tiga golongan yakni :
  1. Perencanaan jangka panjang
  2. Perencanaan jangka menengah
  3. Perencanaan jangka pendek
Era pembangunan, merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang.

·        Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
  1. Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
  2. Perubahan Yang Sangat Cepat.
  3. Kekauan Internal.
·        Kekakuan Psikhologis
·        Kekakuan Karena Adanya Prosedur dan Kebijakan
·        Kekakuan Sumber Daya dan Dana
  1. Kekakuan Eksternal.
  2. Waktu dan Biaya

·        Penganmbilan Keputusan
a.      Syarat Pengambilan Keputusan
Untuk bertindak ataupun mengambil keputusan secara rasional tersebut membutuhkan beberapa syarat, antara lain :
·        Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
·        Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangnya.
·        Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisi dan penilaian berbagai alternantif sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan.
·        Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternative yang paling baik.
b.      Alat Pengambilan Keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu digunakan alat-alat seperti : (1) Operation research, (2) teori probabilitas, (3) linear programming.
Alat-alat pengambilan keputusan diatas :
·        Analisa Risiko
·        Pohon Keputusan (Decision Tree)

PENGORGANISASIAN

·        Pengertian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu : personalia,fungsi dan fakto-faktor fisik, yang kesemuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi komponen-komponen tersebut mencerminkan adanya tugas-tugas yang harus dilakukan, manusia yang melaksanakan tugas, dan adanya peralatan-peralatan yang dapat digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Fungsi pengoraganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan factor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakuakan dapat bermanfaat serta terarah terhadap suatu tujuan.
Hubungan-hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk :
  1. Hubungan Informal
  2. Hubungan Formal
Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar :
    1. Tanggung Jawab
    2. Wewenang
    3. Pertanggung-jawaban

·        Pola Hubungan antar Komponen Organisasi
Antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggung-jawaban mempunyai hubungan yang erat, dan berkaitan satu dengan lain.

·        Rentangan Kekuasaan
Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain :
1.      Latihan dari Bawahan
2.      Pendelegasian Wewenang
3.      Perencanaan
4.      Teknik Komunikasi

·        Dasar-dasar Penggolongan Bagian Di Dalam Organisasi
Pengelompokan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa factor berikut ini :
1.      Didasarkan pada Suatu Angka
2.      Didasrkan pada Waktu
3.      Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
4.      Didasarkan pada Luas Daerah
5.      Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
6.      Didasarkan pada Jenis Langganan

·        Karateristik Struktur Organisasi
Setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu Keseimbangn dalam Organisasi dan Fleksibel.

PENGARAHAN

·        Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangankan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
1.      Prinsip Mengarah Kepada Tujuan
2.      Prinsip Keharmonisan Dengan Tujuan
3.      Prinsip Kesatuan Komando

·        Cara-cara Pengarahan
Adapun cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1.      Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2.      Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. Adapun perintah yang diberikan kepada bawahan dapat berupa : perintah Umum dan Khusus, perintah Lisan dan Tertulis, Perintah Formal dan Informal.
3.      Delegasi Wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah.

·        Komunikasi
Prinsip komunikasi adalah :
1.      Komunikasi harus jelas
2.      Prinsip Integritas
3.      Prinsip Penggunaan Organisasi Informal

·        Motivasi
Notivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negative.
PENGKOORDINASIAN

·        Prinsip-prinsip Koordinasi
Koordinasi antar bagian dan antar individu di dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip berikut :
1.      Prinsip Kontak Langsung
2.      Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
3.      Hubungan Timbal Balik di antara Faktor-faktor yang Ada

·        Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara :
a.       Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
b.      Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.

PENGAWASAN

·        Pengertian
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Pengawasan yang dilakukan pada setiap tahap memungkinkan bagi manajer untuk memperkirakan gejala-gejala penyimpangan yang dapat terjadi, sehingga bias dilakukan tindakan pencegahan atau tindakan preventif.

·        Langkah-langkah Pengawasan
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah :
a.      Menciptakan standard
Bentuk standard dapat di bedakan ke dalam dua macam, yaitu standard kuantitatif dan standard kualitatif.
b.      Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
Langkah kedua ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi.
c.       Melakukan Tindakan Koreksi
Urutan-urutan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam pengambilan tindakan koreksi adalah :
1.      Menghayati masalah-masalah yang dihadapi.
2.      Mencari kemungkinan-kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya kesalahan.
3.      Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut.
4.      Menentukan cara-cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.

·        Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
Untuk menjalankan pengawasan dengan baik, diperlukan beberapa syarat, yakni :
a.       Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan.
b.      Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
c.       Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
d.      Pengawasan harus obyektif.
e.       Pengawasan harus luwes/fleksibel.
f.        Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
g.       Pengawasan harus ekonomis.
h.       Pengawasan harus mudah dimengerti.
i.         Pengawasan harys diikuti dengan perbaikan/koreksi.

READ MORE - Pengantar bisnis modern Bab 4
 

beautiful words Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei